Senin, 06 Maret 2017

,

Segel Hegel

Aku berjalan dan terus berjalan , melewati semua yang pernah kulewati, kini sudah tak sama lagi seperti dulu, gedung-gedung yang dulu di kanan kiri tidak menjulang tinggi, dan setiap rumah itu kecil, tidak sebesar sekarang yang menjadi sebuah gedung raksasa.

Di perjalananku aku melewati sebuah area kosong, terlihat dua sosok yang misterius seperti yang pernah hadir dalam mimpiku, yang satu berdiri dikelilingi gambar lingkaran berwarna putih, dia adalah gadis dengan paras yang cantik dan kulit yang putih bening, pipinya tirus dan rambutnya diikat kuda, dia memakai kaos oblong putih bergambar pohon kelapa dan celananya pensil berwarna biru tua. Seketika dia mencoba mendekatiku, secepat kilat tanpa aku memikirkannya terlebih dahulu aku berkata


“jangan mendekat, aku tahu apa yang akan terjadi pada dirimu jika melewati garis itu, kau harus melewati masa hukumanmu sampai usai agar kau bisa bebas”,

dia seperti tersadar dan mundur kembali ke tengah lingkaran, wajahnya yang sebelumnya terlihat begitu sumringah kini menjadi murung tak terkira. Di sebelah kirinya ada lingkaran yang lebih besar dari yang tadi, lingkaran itu berwarna kuning jeruk dan memiliki motif di sekelilingnya, di tengahnya ada sosok yang begitu kecil bila dibanding dengan lingkaran yang mengelilinginya, tidak sebanding. Sosok itu memakai jubah yang sudah sangat lusuh seperti tak layak pakai. Aku tidak dapat melihat wajahnya yang tertutup jubah itu hanya bayangan hitam yang ada disana. Aku merasa akan berbahaya bila berada ditempat itu terlalu lama sehingga aku mempercepat langkahku dan meneruskan perjalananku, tapi saat aku akan melangkah melewati undakan yang notabene adalah jalan keluar dari tempat ini ada seseorang yang memegang tanganku dan menghentikan langkahku.

 Kuberbalik dan melihatnya, wajah yang sama dengan yang didalam lingkaran putih, tetapi di lingkaran masih ada dirinya. Aku tidak dapat mengenalinya tetapi kurasa aku merasa nyaman dengan gadis yang memegangiku ini.

“bagaimana kau bisa mirip dengannya?, dan mengapa kau memegangiku?”

gadis itu menjawab dengan wajah sedikit memaling dari tatapanku,

”aku hanya menjalankan tugasku, kau harus melewati ujian ini sebelum keluar dari sini, aku adalah orang yang kamu lihat tadi di dalam lingkaran yang besar itu

aku baru tersadar bahwa sosok yang didalam lingkaran kini telah hilang,

“kau seorang gadis? Dan kau sangat mirip dengan dia yang ada disana, jadi kalian adalah saudara kembar yang di kurung karena membuat kesalahan yang tidak bisa dimaafkan? Lalu tugas apa yang harus kulaksanakan? Apa aku harus melawan kalian berdua sebelum aku keluar? Tadi kupikir aku sudah melewati musuh terakhirku di area ini, tapi ternyata masih ada kalian.”

dengan cepat dia memotong pembicaraanku

“bukan itu yang aku inginkan darimu, kami hanyalah orang yang dipenjara, kau tidak perlu tahu apa yang kami lakukan sampai kami bisa disegel, tapi aku ingin kamu membebaskan kami,

aku sedikit terkaget

“membebaskan kamu? Bagaimana bisa aku membebaskan kalian yang aku sendiri tidak mengetahui siapa sebenarnya kalian, dan kau bilang sendiri bahwa aku tidak perlu tahu apa yang kalian perbuat sampai bisa seperti ini, kurasa aku tidak akan membebaskan kalian, aku akan pergi sekarang.”

Wajahnya tetap datar seperti tak merasakan apapun dengan situasi ini,

“tunggu, bila kamu tidak mau membantu kami aku harus memaksamu, itu juga tugasku disini, ayo ikut aku,”

tanpa bisa aku berfikir untuk mencerna kata-katanya, aku kembali ditarik olehnya sampai aku menubruknya, perasaan yang aneh yang belum pernah kurasakan, gambaran dunia disekeliling memudar dan mulai muncul lagi, tapi tempat yang sebelumnya aku berdiri kini berbeda dengan sebelumnya, sekarang aku berada tepat disebelah lingkaran putih kecil tadi. Aku tidak bisa menjaga keseimbanganku dan ambruk kearah gadis tadi yang menarikku, yang terjadi adalah dia kembali menegakanku, dia begitu kuat untuk ukuran gadis yang begitu kecil, aku baru tersadar dia hanya lebih tinggi beberapa senti dariku, aku masih bisa melihat atas kepalanya.

“begini, aku minta maaf telah memaksamu, tapi aku harus melakukan ini agar kami terbebas, aku ingin kau mencium dia yang ada didalam lingkaran, lakukanlah dengan cepat atau kau akan mati.”

gadis dari lingkaran kuning tadi memerintahku, aku rasa sedikit aneh dengan permintaanya lalu kujawab

“ha? Apa kau gila? Kau sama sekali tidak menjelaskan kepadaku apa yang sebenarnya kalian lakukan dan apa yang sebenarnya tujuan kalian, tapi kau hanya memintaku untuk mencium saudaramu itu dan kau dengan mudahnya bilang bahwa aku akan mati bila tidak cepat? Kau sebaiknya menjelaskan kepadaku dulu, atau aku akan terpaksa melawanmu untuk pergi dari sini.”

Wajahnya tetap  datar tanpa ekspresi,

“sebenarnya bila kau cepat pun kau tetap bisa mati, tapi aku begitu yakin kau akan selamat, dan kami akan terbebas, saudaraku tadi berusaha mendekatimu, itu tandanya kamu adalah yang terpilih untuk membebaskan kami.”

Aku menjawab dengan sedikit marah,

“hanya itukah alasanmu untuk menghentikan langkahku dan memaksaku untuk kesini!?”

kini dia mulai sedikit kesal

“baiklah, aku akan menjelaskan sedikit, sebenarnya hanya dengan itu kau bisa membebaskan kami, selebihnya kurasa kau bisa menyimpulkan sendiri apa yang sebenarnya terjadi disini, aku dan dia sekarang adalah orang yang terkurung didalam dua lingkaran yang berbeda, kau bisa tahu itu hanya dengan melihatnya, tapi sebenarnya dua lingkaran ini berbeda......,

0 comments: